08/04/09

Sisa Kerajaan Budha di Tapanuli Selatan

Sisa Kerajaan Budha di Tapanuli Selatan

Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) di Sumatera Utara (Sumut), dikenal sebagai daerah dengan mayoritas penduduknya muslim. Tak tanggung, dari sekitar 728.799 ribu penduduknya, sebanyak 90 persen beragama Islam. Nuansa Islam terakumulasi sebagai adat, mulai dari adat perkawinan, masuk rumah, khitanan hingga mengantar jemaah haji.

Kebanyakan masyarakatnya, selalu menggunakan pakaian yang juga mencerminkan nilai-nilai Islam. Lelaki mengenakan peci, atau sekedar lebai saat duduk di warung-warung kopi, bahkan hingga ke Padang Sidempuan, ibukota Tapsel. Sementara kaum ibu mengenakan kebaya atau kain terusan berikut mengenakan selendang. Padahal, arus modrenisasi juga mendera salah satu dari 25 kabupaten dan kota di Sumut ini.

Di setiap sudut, gampang dijumpai bangunan musholla atau mesjid dengan air untuk wuduk yang berasal dari air pancuran gunung. Maklum saja, sebagian besar dari 11.677 kilometer persegi luas wilayah Tapsel merupakan dataran tinggi.

Keidentikannya dengan budaya Islam membuat banyak yang yang tak percaya ketika mengetahui ternyata di kabupaten ini terdapat peninggalan Candi Budha! Tidak main-main, ada 16 candi di kabupaten ini. Keseluruhannya di Situs Purbakala Padang Lawas yang tersebar di empat kecamatan, Barumun, Barumun Tengah, Sosa dan Padang Bolak.

Candi Bahal I

Jangan membayangkan candi-candi itu seperti candi Prambanan atau Borobudur yang masih dipergunakan hingga sekarang. Candi-candi di Situs Padang Lawas masa kini hanya sebagai monumen sejarah dan sudah tidak dipergunakan lagi sebagai sarana beribadat. Misalnya Candi Bahal I.

Candi Bahal I yang berada di Desa Bahal, Kec. Padang Bolak, sekitar 450 kilometer barat daya Medan, ibukota Sumut, merupakan candi terbesar yang telah dipugar. Dikitari ilalang, Candi Bahal I terlihat bagai tugu batas desa. Beberapa pohon rimbun serta sebuah pos jaga di depannya sedikit menutupi papan nama candi di dekat gapura. Bangunan purbakala dari bata merah itu semakin memerah disengat matahari.

Walau berdiri di bukit kecil dan dikelilingi lembah berupa lahan persawahan, Candi Bahal I tidak selalu sepi. Masyarakat sekitar, memang tahu kalau di situ ada komplek percandian. Namun, tiap harinya bisa dikatakan tidak ada pengunjung.

Candi itu memang sepi pengunjung. Bisa dimaklumi sebab angkutan umum ke komplek candi ini relatif jarang dan memakan waktu. Dari Medan, terpaksa tiga kali naik angkutan, Medan – Padang Sidempuan, Padang Sidempuan – Padang Bolak serta Padang Bolak - Desa Bahal, dengan jarak tempuh sekitar 12 jam.

"Candi ini hanya ramai saat Lebaran atau Tahun Baru, itupun karena ada hiburan keyboard, biasanya dikutip Rp 2 ribu per orang. Kalau hari biasa, paling anak-anak muda sekitar kampung, pacaran. Pengunjung dalam sebulan paling banyak 20 orang saja. Kalau turis asing sudah lama tidak ada,” tutur Nashiruddin (28), seorang penduduk setempat.

Kendati merupakan kawasan wisata sejarah, tidak terlihat jejeran kios penjual makanan atau souvenir. Di luar hari libur besar, Candi Bahal I hanya berupa bangunan rapuh setinggi 12,8 meter dengan bayangan hitamnya di siang hari serta aliran Sungai Batang Panai sekitar 50 meter di bawahnya.

Menghadap Tenggara

Berbeda dengan posisi menghadap barat pada candi-candi di Jawa Timur atau menghadap timur pada candi-candi di Jawa Tengah, Bahal I justru dibangun menghadap Tenggara dengan sudut 135 derajat. Tidak diketahui alasannya.

Selain kawat berduri pemagar komplek candi seluas 2.744 meter persegi, di dalam masih ada pagar sepanjang 59 meter berupa susunan bata, mulai dari empat hingga 22 lapis. Dengan begitu, Bahal I merupakan candi terluas yang telah selesai dipugar bersama empat perwara-nya, yakni candi kecil di samping kiri dan depannya berbentuk bujur sangkar, menyerupai altar.

Perwara pertama luasnya 4,9 x 4,9 m dengan tinggi 1,5 m, berada enam meter sebelah timur laut bangunan induk. Perwara kedua merupakan perwara terluas, berada enam meter sebelah tenggara atau berhadapan dengan candi induk. Ukurannya 9,5 x 9,5 m dengan tinggi dua meter. Perwara ketiga terletak 2,20 m sebelah barat daya perwara kedua. Ukurannya 4,65 x 4,65 m dengan tinggi dua meter. Sedangkan perwara keempat ada di barat daya perwara ketiga, tinggi 1,5 meter dengan ukuran paling kecil, yakni 4 x 4 meter.

Sementara bangunan induk candi itu sendiri berdenah bujur sangkar. Di pintu masuk terdapat delapan anak selebar 2,25 meter. Sepasang arca singa terlihat mengapit tangga. Pada bagian tengah bangunan utama terdapat ruang kosong seluas 2,5 m x 2,5 m yang fungsi awalnya diperkirakan sebagai tempat pemujaan.

Kilasan Sejarah

Arkeolog asal Jerman F.M Schnitger yang berkunjung tahun 1935 menyimpulkan, candi itu peninggalan Kerajaan Pannai. Sumber sejarahnya berasal dari prasasti berbahasa Tamil berangka tahun 1025 dan 1030 Saka yang dibuat Raja Rajendra Cola I, di India Selatan. Rajendra berhasil menaklukkan Kerajaan Sriwijaya dan beberapa kerajaan lainnya temasuk Kerajaan Pannai. Keberadaan Kerajaan Pannai tercatat dalam Kitab Nagarakertagama, naskah kuno Kerajaan Majapahit tulisan Empu Prapanca tahun 1365 Saka.

Dari temuan sejumlah artefak, analisa konstruksi bangunan beserta materialnya yang dominan bata merah dengan ukuran beragam, batuan tuff (batuan sungai) untuk arca dan batuan kapur, memunculkan dugaan kuat bahwa candi ini berkaitan dengan agama Budha beraliran Wajrayana.

“Diperkirakan pembangunan Candi Bahal I beserta candi-candi di sekitarnya, sejaman dengan pembangunan Candi Muara Takus di Riau sekitar abad ke XII Masehi. Bahkan mungkin sama juga dengan sebuah Komplek Candi Mahligai dan Candi Putri Sangkar Bulan di Kab. Pariaman, Sumatera Barat yang sampai sekarang masih belum direnovasi,” kata Kepala Bidang Muskala, Kanwil Depdikbud Sumut, Syaiful A Tanjung.

Alasannya, kata Tanjung, karena proses pemugaran Candi Bahal masih mengikutsertakan arkeolog saja, sedangkan ahli sejarah tidak. Sehingga belum bisa disimpulkan kapan waktu berdirinya. Proses pemugaran masih berlangsung sampai sekarang.

Penulis yang sempat berkunjung ke Candi Muara Takus di Kabupaten Kampar, Riau, memang melihat ada kemiripan dari segi konstruksi maupun penggunaan batu bata sebagai bahan utama bangunan. Bata juga menjadi bahan bangunan dominan 61 candi di Komplek Situs Kepurbakalaan Muarajambi di Jambi.

Sebenarnya di Nanggroe Aceh Darusslam (NAD) masih berdiri satu candi bata, yakni Candi Indrapuri. Candi Hindu ini berada di Indrapuri, sekitar 25 kilometer arah timur Banda Aceh, ibukota NAD. Setelah berubah jadi Masjid Jami’ Indrapuri, terjadi beberapa perubahan bentuk.

Tembok tebal pemagar masjid merupakan bagian asli candi yang masih tersisa. Candi Indrapuri awalnya merupakan sebuah candi khusus untuk peribadatan kaum wanita. Kerajaan Lamori membangun Candi Indrapuri sekitar abad XII bersama Candi Indrapatra dan Indrapurwa. Namun dua candi terakhir sudah tidak terlihat lagi.

Relief tak Utuh

Satu hal yang agak memprihatinkan mengenai Candi Bahal I adalah pemugarannya, karena tidak begitu berhasil menunjukkan bagaimana ujud candi itu sebelumnya. Misalnya renovasi terhadap relief Yaksa dalam posisi sedang menari, di sebelah kiri pipi tangga candi. Bagian kepalanya sudah hilang.

Batu bata baru terlihat dipasang rata seperti membangun rumah! Tak ada ukiran baru mengikuti garis kepala Yaksa yang telah hilang! Untungnya 3 relief Yaksa di pipi kanan tangga masih asli. Kendati ada sedikit perbedaan pada tatahannya, namun dapatlah menjadi bahan perbandingan.

Sebenarnya relief terdapat pada setiap sisi candi. Ada enam relief singa pada dinding-dinding candi. Namun kini hanya beberapa bagian saja yang masih terlihat. Selebihnya berupa susunan batu bata baru. Ketika diresmikan Gubernur Raja Inal Siregar pada 26 Desember 1991, pemugaran itu tidak berhasil meniru aslinya.

Pemugaran terlihat lebih baik pada bagian dalam atas (atap) candi. Bentuknya lapik tiga lapis berupa susunan 21 batu bata. Berdenah bujur sangkar pada beberapa puluh centimeter pertama dan mengkerucut di bagian dalam. Sedangkan dari luar, atap berbentuk lingkaran. Renovasi keempat perwara tampak lebih baik, mungkin karena tak ada relief yang harus direkonstruksi.

"http://khairulid.multiply.com/journal/item/23"

Daftar Nama Sekolah di Mandailing Natal

DAFTAR NAMA SEKOLAH TINGKAT SD DAN SLTP
DI KABUPATEN MANDAILING NATAL

NO. NAMA SEKOLAH ALAMAT SEKOLAH TINGKAT
PEND.
01 MIS AHMAD PINTU PADANG JULU DESA PINTU PADANG JULU MI
02 MIS AL WASHLIYAH KP.SIHEPENG DS.SIHEPENG MI
03 MIS ALI HASAN AHMAD PINTU PADANG MI
04 MIS GUPPI KAMPUNG AEK MUAL DESA AEK MUAL MI
05 MIS GUPPI KAMPUNG HURABA I DESA HURABA I MI
06 MIS GUPPI KAMPUNG SIMANGGIR DESA SIMANINGGIR MI
07 MIS GUPPI KAMPUNG HUTA PULI DESA HUTA PULI MI
08 MIS GUPPI HURABA DESA HURABA I MI
09 MIS GUPPI LUMBAN DOLOK DESA LUMBAN DOLOK MI
10 MIS GUPPI PINTU PADANG DESA PINTU PADANG JAE MI
11 MIS GUPPI SIMANGIS DESA SIMANGIS MI
12 MIS GUPPI SIMANINGGIR DESA SIMANINGGIR MI
13 MIS GUPPI SINONOAN DESA SINONOAN MI
14 MIS GUPPI TILAMRIYAH SINGALI PSP BARAT MI
15 MIS ISLAMIYAH DESA TANGGA BOSI MI
16 MIS ISLAMIYAH TANGGA BESI MI
17 MIS MA'ARIF JL.SUTAN MUHAMMAD ARIF MI
18 MIS MAKHADU ISLAHIDI DESA HUTABARINGIN MI
19 MIS MUHAMMADIYAH JL.SM RAJA MI
20 MIS MUSLIMIN GG RAYA DEA BATANG MI
21 MIS NU BONAM DOLOK MI
22 MIS NU KP.SIMANGAMBAT DESA SIMANGAMBAT MI
23 MIS NURUL HIDAYAH KP.LLNG.BORONG SIMARN PINGGAN MI
24 MIS NURUL YAQIN JL. TITIPAN NAULI NO.76 PSP MI
25 MTsN SIABU JL. MEDAN PADANG KEL. HURABA I MTs
26 MTsS 8 SIABU JL. SUTAN KUMALASIAN NASUTION NO.368, DS. SIABU MTs
27 MTsS GUPPI JL.KARYA DESA SIMANINGGIR MTs
28 MTsS GUPPI KAMPUNG HURABA DESA HURABA I MTs
29 MTsS HURABA KP.PINTU PADANG JULU MTs
30 MTsS ISLAMIYAH DK.VI TANGGABOSI RT VI MTs
31 MTsS MUHAMMADIYAH 8 JL.SUTAN KUMALISIAN 368 MTs
32 MTsS NU DS. SIHEPENG MTs
33 MTsS NU SIMANGAMBAT DK. SIMANGAMBAT DS. SIMANGAMBAT MTs
34 MTsS NURUL HUDA DESA.SIMANGAMBAT MTs
35 MTsS SYEKH ALIHAN KP.PINTU PADANG JULU DS.PINTU PADANG JULU MTs
36 SDN 142541 SIABU DS. SIABU SD
37 SDN 142542 SIHEPENG DS. SIHEPENG SD
38 SDN 142543 SIHEPENG DK. DELALPAN DS. SIHEPENG SD
39 SDN 142549 SIMANGAMBAT DS. SIMANGAMBAT SD
40 SDN 142552 HURABA DS. HURABA I SD
41 SDN 142555 LUMBANDOLOK DS. LUMBAN DOLOK SD
42 SDN 142560 PINTU PADANG JULU DS. PINTU PADANG JULU SD
43 SDN 145599 SIABU DS. SIABU SD
44 SDN 146992 BONAN DOLOK BATU GANA SD
45 SDN 147544 DS. MUARA BATANG ANGKOLA SD
46 SDN 147546 TANJUNGSIALANG DS.TANGGABOSI I DK. TANJUNG SULANG SD
47 SDN 147547 SINONOAN KAMPUNG SINONOAN DS. SINONOAN SD
48 SDN 147888 SIMANGAMBAT DS. SIMANGAMBAT SD
49 SDN BONAN DOLOK KAMPUNG BONAN DOLOK DS.BONAN DOLOK SD
50 SDN LUMBAN DOLOK KAMPUNG LUMBAN DOLOK DESA LUMBAN DOLOK SD
51 SDN NO. 142550 LUMBAN PINASA KP.LUMBAN PINASA DS.LUMBAN PINASA SD
52 SDN NO. 146950 HUTARAJA HUTARAJA DESA HUTARAJA SD
53 SDN NO. 147889 HURABA DESA.HURABA I SD
54 SDN NO.142540 SIABU DESA SIABU SD
55 SDN NO.142544 SIHEPENG KAMPUNG SIHEPENG KEL. SIHEPENG SD
56 SDN NO.142545 SIBARUANG DS. SIBARUANG SD
57 SDN NO.142546 HUTARAJA DESA HUTARAJA SD
58 SDN NO.142547 HUTAPPULI DS. HUTAPULI SD
59 SDN NO.142548 SIMANGAMBAT DS. SIMANGAMBAT SD
60 SDN NO.142551 BONANDOLOK DS. BONANDOLOK SD
61 SDN NO.142553 HURABA KAMPUNG HURABA DESA HURABA I SD
62 SDN NO.142554 LUMBAN DOLOK DS. LUMBAN DOLOK SD
63 SDN NO.142556 SINONOAN DS. SINONOAN SD
64 SDN NO.142557 TANGGABOSI DS. TANGGABOSI I SD
65 SDN NO.142558 TANGGABOSI DUSUN VII DS. TANGGABOSI SD
66 SDN NO.142559 HUTAGODANG MUDA KAMPUNG HUTAGODANG MUDA KEL. HUTAGODANG MUDA SD
67 SDN NO.142565 AEK NAULI KAMPUNG AEK NAULI SD
68 SDN NO.142568 SIMANINGGAR KAMPUNG SIMANINGGAR DESA SIMANINGGAR SD
69 SDN NO.144446 LUMBANDOLOK DS. LUMBAN DOLOK SD
70 SDN NO.144447 PINTUPADANG JAE KAMPUNG PINTUPADANG JAE KEL. PINTUPADANG JAE SD
71 SDN NO.144448 TANGGABOSI DS. TANGGABOSI SD
72 SDN NO.144449 SIMANGAMBAT LINGKUNGAN VIII KEL. SIMANGAMBAT SD
73 SDN NO.145600 HUTAGODANG MUDA DS. HUTAGODANG MUDA SD
74 SDN NO.145601 BONANDOLOK BONANDOLOK KEL. BONANDOLOK SD
75 SDN NO.145856 AEK GARUT DESA AEK GARUT SD
76 SDN NO.146276 HUTARAJA KP.HUTARAJA KEL. HUTARAJA SD
77 SDN NO.146277 SIHEPENG DS. SIHEPENG SD
78 SDN NO.14692 AEK MUAL KAMPUNG AEK MUAL DS.AEK MUAL SD
79 SDN NO.146942 AEKMUAL DESA AEKMUAL SD
80 SDN NO.146944 HUTAPULI KAMPUNG HUTAPULI KEL. HUTAPULI SD
81 SDN NO.146945 SIMANGAMBAT KAMPUNG SIMANGAMBAT DESA SIMANGAMBAT SD
82 SDN NO.148359 HUTABARINGIN KP.HUTABARINGIN KEL. HUTABARINGIN SD
83 SDN SIMANINGGIR KAMPUNG SIMANINGGIR DS.SIMANINGGIR SD
84 SDS MUH. SIBARUANG DS. SIBARUANG SD
85 SDS MUH. SIMANGAMBAT KAMPUNG SIMANGAMBAT DS. SIMANGAMBAT SD
86 SDS NU SIBARUANG DS. SIBARUANG SD
87 SLTPN 1 SIABU KAMPUNG SIABU KEL. SIABU SLTP
88 SLTPN 2 SIABU DI SIHEPENG DS. SIHEPENG SLTP
89 SLTPN 3 SIABU DSN DELAPAN KEL. HURABA I SLTP
90 SLTPN 4 SIABU KAMPUNG SIABU DESA SIABU SLTP
91 SLTPN 5 SIABU KAMPUNG HUTARAJA DESA HUTARAJA SLTP
92 SLTPN HURABA JL. MURABA SLTP
93 SLTPN NOMPANG HUMBANG SLTP
94 SLTPN SIABU KAMPUNG SIABU DS.SIABU SLTP
95 SLTPN SIBARUANG KAMPUNG SIBARUANG DS.SIBARUANG SLTP
96 SLTPN SIHEPENG JL.SIHEPENG DESA SIHEPENG SLTP
97 SLTPN V SIABU JL. HUTA RAJA DS.SIABU SLTP
98 SLTPS BARKAT KAMPUNG BARU SLTP
99 SLTPS MUHAMMADIYAH 30 SIHEPENG KAMPUNG SIHEPENG DESA SIHEPENG SLTP
Sumber : ©2007 www.gn-ota.or.id